Buang Air Kecil (BAK) Setelah Cedera Sumsum Tulang Belakang
Bladder Training Cidera Sumsum Tulang Belakang Knowledge Spinal Cord Injury (SCI)Manajemen Buang Air Kecil (BAK) Setelah Mengalami Spinal Cord Injury (SCI)
Salah satu persoalan utama yang dialami oleh penyandang cedera sumsum tulang belakang (SCI) adalah kesulitan untuk mengontrol keinginan buang air kecil (BAK). Artikel ini akan membahas dampak jika tidak bisa mengendalikan keinginan BAK dan bagaimana cara melatihnya (bladder training).
1. Dampak Tidak Mengendalikan Keinginan BAK
Air seni yang keluar tanpa terasa, jika tidak dibersihkan dan dibiarkan membasahi anggota tubuh bagian bawah terus-menerus, dapat berakibat fatal. Dampaknya meliputi:
- Infeksi Saluran Kemih (ISK).
- Iritasi Kulit (Dermatitis): Seperti gatal-gatal, kemerahan, dan rasa perih.
- Luka Tekan (Dekubitus): Kondisi kulit yang lembab mempercepat terjadinya luka tekan yang sulit disembuhkan.
2. Cara Belajar Mengatur Pembuangan Air Seni
Walaupun penyandang cedera sumsum tulang belakang sulit merasakan keinginan BAK, bukan berarti mereka tidak bisa mengendalikannya. Berikut adalah teknik manajemen yang bisa dilakukan:
- Jadwal Minum Teratur: Minum air putih setiap dua jam sekali.
- Manajemen Kateter (Intermittent Catheterization): Setelah minum, sebaiknya kateter diikat (diklem). Buka kembali ikatan/klem setelah dua jam untuk mengeluarkan air seni.
- Latihan Bertahap: Lakukan aktivitas ini selama satu bulan. Setelah itu, perpanjang rentang waktunya (misalnya menjadi setiap 3 jam) secara bertahap.
- Konsistensi: Bila dilakukan tepat waktu, tubuh akan membentuk pola buang air kecil yang teratur.
⚠️ Catatan Penting:
- Jika air seni tidak keluar saat kateter dibuka: Lakukan penekanan ringan pada perut bagian bawah (di bawah pusar). Ulangi perlahan sampai air seni keluar.
- Bantuan Medis: Untuk melepas dan memasang kateter, sangat disarankan meminta bantuan petugas medis untuk menghindari luka gores dan infeksi saluran kencing.