Lelaki Paraplegia Ini Ngedrift Dengan Nissan Silvia Berkekuatan 600 HP

Lelaki Paraplegia Ini Ngedrift Dengan Nissan Silvia Berkekuatan 600 HP

Kisah Inspiratif Rob Parsons: Lelaki Paraplegia Ini Ngedrift Dengan Nissan Silvia 600 HP

Rob Parsons, penyandang paraplegia, saat drifting dengan Nissan S13 Silvia 600 HP

Seorang penyandang disabilitas sering dipandang sebelah mata oleh kebanyakan orang. Namun, Rob Parsons menunjukkan kisah yang penuh inspiratif dan mematahkan pandangan tersebut.

Kaki mantan pegiat motor trail profesional ini telah terluka parah saat melakukan salah satu aksi menunggangi motor trail, yang mengakibatkan **paraplegia**. Namun, kekurangan itu tidak lantas membuatnya berdiam diri.

Ia memutuskan untuk mengubah kekurangannya ke dalam karier baru yang fenomenal. Seperti dilansir Carbuzz, Parsons kini menjadi pegiat **drifting** profesional dengan menunggangi mobil hasil modifikasinya sendiri.

Mobil Nissan Silvia S13 yang diimpor langsung dari Jepang telah disesuaikan secara khusus. Pedal rem dan gasnya telah dipindahkan sehingga bisa dikontrol sepenuhnya dengan menggunakan tangan (*hand-controlled*).

Tentu, mengendarai mobil bertenaga **600 daya kuda** (HP) dengan kontrol kedua tangan akan menyulitkan, apalagi untuk melakukan *drift* yang membutuhkan presisi tinggi. Namun, kesulitan itu ditepis Rob Parsons.

Pria yang kini dikenal oleh teman-temannya dengan panggilan **Chairslayer** ini menampilkan keahlian barunya di bidang *drifting* meski kakinya tidak berfungsi dengan normal lagi. Ia membuktikan bahwa disabilitas bukanlah penghalang.

Informasi Dasar Cedera Sumsum Tulang Belakang (Spinal Cord Injury)

Informasi Dasar Cedera Sumsum Tulang Belakang (Spinal Cord Injury)

Mengenal Cedera Sumsum Tulang Belakang (SCI): Penyebab, Klasifikasi, dan Dampaknya

Ilustrasi Cedera Sumsum Tulang Belakang (Spinal Cord Injury)

SCI adalah kependekan dari Spinal Cord Injury, atau dalam bahasa Indonesia berarti Cedera Sumsum Tulang Belakang. Artikel ini akan membahas informasi mendasar mengenai kondisi tersebut.

1. Apa itu Cedera Tulang Belakang?

Kerusakan (pecah atau retak) pada struktur tulang belakang yang dapat diakibatkan oleh jatuh dari ketinggian, kecelakaan, maupun tertimpa benda berat.

2. Apa itu Cedera Sumsum Tulang Belakang?

Cedera sumsum tulang belakang adalah kerusakan sebagian atau terputusnya sumsum tulang belakang sebagai akibat dari kerusakan pada tulang belakang.

3. Penyebab Cedera Sumsum dan Tulang Belakang

Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai insiden, antara lain:

  • Tertimpa benda keras.
  • Tertimpa reruntuhan bangunan (misalnya saat gempa bumi).
  • Jatuh dari sepeda atau kendaraan lain.
  • Kepala terbentur batu atau dasar perairan saat menyelam di tempat dangkal.
  • Jatuh dari ketinggian.
  • Tindak kekerasan (ditusuk, ditembak, atau terkena ledakan).

4. Posisi dan Fungsi Sumsum Tulang Belakang

Sumsum tulang belakang berada di dalam susunan tulang belakang, dimulai dari otak, keluar dari tulang kepala bagian belakang bawah, masuk ke tulang leher paling atas, lalu memanjang ke bawah hingga tulang duduk.

Diagram anatomi Sumsum Tulang Belakang dan Saraf Spinal

Fungsinya: Menyampaikan rangsangan dari tubuh ke otak (baik yang disadari maupun otomatis) dan sebaliknya, menyampaikan perintah dari otak ke bagian tubuh untuk melakukan gerakan.

5. Apa yang Terjadi Saat Sumsum Tulang Belakang Cedera?

Cedera mengakibatkan terputusnya komunikasi saraf. Rangsangan dari bawah area cedera tidak sampai ke otak, dan perintah otak tidak sampai ke tubuh bagian bawah. Akibatnya, timbul gangguan kontrol buang air (kencing/besar) serta hilangnya rasa dan gerakan tubuh.

Catatan Penting:
  • Complete (Menyeluruh): Tidak ada rasa atau gerakan yang disadari di bawah area cedera.
  • Incomplete (Tidak Menyeluruh): Masih ada sedikit rasa atau gerakan di bawah area cedera.
  • Kesembuhan tulang belakang belum tentu menyembuhkan sumsumnya.
  • Trauma fisik pada sumsum tulang belakang hampir selalu diawali oleh kerusakan tulang belakangnya.

6. Klasifikasi Level Cedera

Terdapat beberapa kelompok besar berdasarkan lokasi cedera:

Level Cedera Dampak/Ciri-ciri
Pada Leher (Tetraplegia) Hilangnya gerakan/rasa pada lengan, tubuh, hingga kaki. Kesulitan bernapas atau batuk. Masih ada rasa di wajah.
Punggung Atas (Paraplegia Tinggi) Hilangnya gerakan dari dada/batang tubuh ke bawah. Kesulitan batuk. Masih ada rasa di dada ke atas.
Punggung Bawah (Paraplegia Rendah) Hilangnya gerakan/rasa pada kaki. Masih memiliki rasa di perut ke bawah dan gerakan tangan normal.

7. Tingkatan (Grade) Kemampuan Fisik Pasca Cedera

Berikut adalah tingkatan kemampuan fungsional berdasarkan derajat cedera:

Grade Kemampuan & Kebutuhan Bantuan
Satu
  • Tidak dapat duduk tanpa dibantu.
  • Pendamping harus menahannya setiap saat.
Dua
  • Duduk dengan mengangkat diri menggunakan kedua lengan lurus (terkunci).
  • Pendamping harus ada di dekatnya sepanjang waktu.
Tiga
  • Mampu mengangkat satu lengan di bawah ketinggian bahu.
  • Mampu duduk dengan kedua lengan lurus.
  • Pendamping harus tetap di dekatnya.
Empat
  • Mampu mengangkat satu lengan di atas kepala.
  • Bisa membungkuk dan kembali lurus.
  • Bisa duduk dengan menahan pakai satu lengan.
  • Perlu sedikit bantuan saat memulai aktivitas berat.
Lima
  • Dapat duduk tanpa bantuan.
  • Mengangkat kedua lengan ke atas secara bersamaan.
  • Hanya butuh bantuan sedikit saat aktivitas berat/posisi sulit.
Enam
  • Duduk tanpa bantuan.
  • Bisa melempar/menangkap bola di atas kepala.
  • Mandiri (tidak butuh bantuan orang lain untuk aktivitas ini).

8. Prognosa dan Dampak Jangka Panjang

Peluang Kesembuhan: Jika cedera Incomplete, perbaikan signifikan biasanya terjadi pada 3 bulan pertama (batas perbaikan hingga 2 tahun). Jika cedera Complete dan tidak ada perbaikan dalam 3-6 bulan, kemungkinan besar akan menetap.

Dampak Komplikasi:

  • Luka tekan (Dekubitus).
  • Kekakuan sendi dan pengecilan otot (atrofi).
  • Masalah kontrol kandung kemih dan usus.
  • Ketidakstabilan emosi.

Terima kasih sudah membaca. Jika artikel ini bermanfaat, silakan bagikan kepada yang membutuhkan.